TEOLOGI
PEMBEBASAN
Oleh:
Masruchin, S.Ag
(Penulis adalah Wakil Ketua Tanfidziyah Ranting NU Juwet)
Bila sejarah diurai akan kita dapati bahwa keberadaan agama
merupakan koreksi atas kesalahan sejarah kemanusiaan. Pada nilai asasi, agama
merupakan semangat pembebasan manusia dari segala macam perbudakan. Akan
tetapi, pada perkembangan selanjutnya, justru agama kerap menjadi berhala yang
memperbudak manusia. Agama yang awalnya diturunkan untuk ketinggian derajat
manusia justru pada perkembangan berikutnya menempatkan manusia untuk
meninggikan derajat agama. Perubahan ini terjadi karena "agama" sudah
tidak lagi berisi nilai-nilai yang secara esensial cerminan fitrah manusia.
Islam sebagai sebuah agama juga tidak luput dari kenaifan diatas.
Pembalikan fungsi tersebut tidak bisa dilepaskan dari pembakuan yang berlebihan
terhadap corak nalar Islam tertentu yang berujung pada pembekuan. Teks Islam
yang semula hidup, dinamis, dan terbuka bagi setiap upaya penafsiran, pada saat
itu menjadi beku, statis, dan memfosil.
Perluasan wilayah yang tentunya bertambahnya pemeluk Islam serta
perkembangan zaman mengharuskan adanya satu aturan normatif yang tegas sebagai
pedoman bagi para muallaf. Namun satu hal yang tersesali adalah efek lain dari
pembukuan serta pembakuan ajaran Islam yang dianggap standar, yaitu munculnya
pembekuan, kejumudan ajaran Islam. Standarisasi ajaran Islam telah mengamputasi
dinamika intelektual dan wacana Islam, sebagaimana yang terjadi pada generasi
awal sejarah.
Begitulah, fungsi kesejarahan agama tergambar sangat paradoksal.
Disatu sisi, agama berperan sebagai inspirator bagi perjuangan manusia mencapai
keluhuran harkatnya, tetapi disisi lain, agama menjadi pisau penjagal yang
membunuh kemanusiaan manusia. Agama sering kali berfungsi memberikan pembenaran
moral kelompok tertentu.
Diranah semacam itu, teologi, ilmu Kalam, tauhid, Ushuludin
sebenarnya tak lebih dari ilmu tentang manusia. Kalam sebagai hermeneutika
menjadi bukan merupakan ilmu yang suci-given, melainkan ilmu sosial yang
tersusun dari nilai-nilai kemanusiaan: merefleksikan konflik-konflik
sosio-politik dalam masyarakat. Setiap kelompok sosial yang berkepercayaan
membaca kepentingannya sendiri-sendiri sekaligus mempertahankan sistem
kepercayaan yang dianut dalam masyarakat. Dari sini bisa dikatakan bahwa
sebaiknya Kalam tidak semata pembenaran dan/atau pengakuan atas kebenaran
Tuhan, melainkan lebih dari itu merupakan pengakuan penghormatan terhadap
nilai-nilai kemanusiaan.
LAA ILAAHA ILLA ALLAH; sebagai teks revolusi.
Studi filologi menunjuk teks tauhid, laa ilaaha illa Allah, terdiri
atas bentuk Nafi (laa ilaaha) dan bentuk itsbat (illa Allah).
KARNA RASA HATI YANG GEMBIRA BERKAT BANTUAN AKI SOLEH
BalasHapusMAKANYA SENGAJA NAMA BELIAU SAYA CANTUNKAN DI INTERNET !!!
assalamualaikum wr, wb, saya IBU PUSPITA WATI saya Mengucapkan banyak2
Terima kasih kepada: AKI SOLEH
atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
yang ingin merubah nasib
seperti saya !!!
SILAHKAN TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747
Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
1: Di kejar2 tagihan hutang
2: Selaluh kalah dalam bermain togel
3: Barang berharga sudah
terjual buat judi togel
4: Sudah kemana2 tapi tidak
menghasilkan, solusi yang tepat.!!
5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
Dijamin anda akan berhasil
silahkan buktikan sendiri
Angka:Ritual Togel: Singapura
Angka:Ritual Togel: Hongkong
Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia
Angka:Ritual Togel: Laos
Angka:Ritual Togel: Macau
Angka:Ritual Togel: Sidney
Angka:Ritual Togel: Brunei
Angka:Ritual Togel: Thailand
" ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "