Kamis, 21 Mei 2020

Logika Fallacy Iblis (Logika Dalam Beragama)

Tujuan :
1) mengenali iblis sebagai penipu logic
Fallacy adalah metoda berpikir yang digunakan menipu pemikiran orang lain, sehingga dengan metoda tersebut, seseorang seolah-olah mengambil suatu kesimpulan yang benar dari sesuatu padahal kenyataannya keliru.
Dalam literatur Islam, pengguna Fallacy yang pertama adalah iblis. Dia mencoba menipu Allah dengan fallacy ini. Dengan cara yang sama, iblis juga mencoba menipu Adam dan Hawa.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". (Q.S 38:71)
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (Q.S 38:72)
Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya. (Q.S 38:73)
kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. (Q.S 38:74)
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". (Q.S 38:75)
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S 38:76)
Itulah Logika Iblis. Mari kita lihat, bagaimana ilmu mantiq bisa mengurai kesalahan logika Iblis.
Apakah natijah yang dibuat oleh Iblis ?
“Aku lebih baik dari pada Adam”
Apa muqaddimah sughra dari Iblis ?
“Aku diciptakan dari Api”.
Apakah muqaddimah kubranya?
“Setiap yang diciptakan dari Api lebih baik dari yang diciptakan dari Tanah”.
Ilmu mantiq dapat menyingkap apa yang ada di balik pikiran iblis itu. Muqaddimah kubra itu adalah pikiran iblis yang tersembunyi.  Pertanyaannya, Dari mana muqaddimah kubra itu di dapat ? Muqaddimah kubra tersebut merupakan keniscayaan yang lahir dari natijah dan muqaddimah sughra. Jika iblis menyangkal muqaddimah kubranya, berarti natijahnya aqim atau tidak logis, berarti batil.
Dalam ilmu mantiq, modus atau dhorob berpikir yang digunakan oleh Iblis tersebut adalah modus كل كل كل, atau AAA, atau modus berpikir pertama dari syakl pertama, yaitu :
Setiap A adalah B
Setiap B adalah C
Jadi, Setiap A adalah C
A = Aku
B = yang diciptakan dari Api (Iblis)
C = lebih baik dari yang diciptakan dari Tanah (Adam)
Aku diciptakan dari api
Setiap yang diciptakan dari api itu lebih baik dari yang diciptakan dari tanah (Adam)
Jadi, Aku lebih baik dari Adam.
Natijahnya bernilai logis dan benar, jika muqaddimah kubra dan sughranya bernilai benar.
Benarkah Adam as diciptakan dari tanah ? Benar
benarkah iblis diciptakan dari api ? Benar
benarkah setiap yang diciptakan dari api itu lebih baik dari tanah ? Ini yang tidak benar.
Jika iblis tidak mengakui muqaddimah kubranya, berarti konklusinya tidak logis. Haddul awshat tidak terdistribusi. Termasuk mughalathoh atau fallacy. Karena haddul awshot tidak meniap, tapi dibuat seolah-olah meniap. Tidak logis, dibuat seolah-olah logis. Dan iblis telah menyangkal dirinya sendiri.
Jika iblis mengakui muqaddimah kubranya sebagai muqaddimah yang benar, maka dari mana nilai ini diperoleh ?
Aku diciptakan dari Api =>> benar
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Q.S  15:27)
Setiap yang diciptakan dari api lebih baik dari yang diciptakan dari tanah . Benarkah ?
Dari mana asal usul pikiran Iblis ini ?
Tuhan tidak mengatakan demikian, dan tidak ada pula bukti-bukti ilmiah. Iblis telah membuat “karangan bebas” dan mentapkan nilai sebuah proposisi secara subjektif, pelanggaran terhadap Wilayah Kewenangan Definisi.  Inilah letak kesalahan Iblis. Dan ini adalah bentuk fallacy ignoratium elenchi, iblis menggunakan argumen yang sebenarnya tidak dapat menyangkal sesuatu, tapi digunakan untuk menyangkal.
Sebagian ulama mantiq menyaksikan gerakan Iblis di dunia menyesatkan umat manusia dengan menggunakan logika yang serupa dengan logika yang digunakan oleh Iblis. Iblis bisa menampakan dirinya seperti seorang alim ulama dan shaleh, yang manusia tidak menyangka bahwa itu adalah Iblis. Tentu saja, jika Iblis menampakan dirinya dengan rupa yang asli, dan memperkenalkan diri “Akulah Iblis, yang disebut di dalam kitab Tuhanmu sebagai makhluk yang kafir dan terkutuk. Dan aku akan menggodamu!” sudah barang tentu manusia lari darinya. Tapi justru, karena Iblis menampakan diri sebagai orang yang alim, manusia lari kepadanya karena terpikat oleh kebijaksanaannya yang dibangun di atas penyimpangan pemikiran (Fallacy).
Bagi orang-orang yang mempelajari ilmu mantik ataulogika, penipuan-penipuan logic seperti yang dilakukan iblis itu sangat jelas. Tetapi karena kebodohan, banyak orang dikelabui. Melihat kenyataan menyedihkan seperti ini, menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk membangun forum dan gerakan logika.  Dengan menyebar luaskan ilmu logika,berharap tercipta bangsa yang cerdas yang akhirnya akan dapat melihat bahwa iblis dan gerakannya merupakan sesuatu yang nyata terjadi di dunia ini. Gerakan Forum Logika adalah gerakan untuk melawan logika fallacy iblis.
Setelah anda mempelajari ilmu logika, anda akan melihat setan-setan berbicara di koran-koran, di media televisi dengan cara menjungkir balikan logika. Dan banyak orang yang mengamininya, meyakininya sebagai kebenaran. Sementara bagi anda, perkataan mereka sangat jelas kebatilannya. Tetapi, tidak mudah bagi anda untuk melakukan pembuktian kepada orang lain. Tetapi, apabila logika telah dapat dimasyarakatkan, tidak perlu lagi lagi melakukan pembuktian. Dengan sendirinya masyarakat akan menyaksikan setan-setan berwujud nyata dan gentayangan. Jika anda tidak berhasil mengajarkan ilmu logika pada orang lain, setidaknya ilmu logika itu dapat membuat anda melihat sendiri kebenarannya, sehingga anda tidak menjadi korban fallacy iblis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar