Kamis, 21 Mei 2020

KISAH SYAM'UN "SAMSON" GHOZI عليه السلام DAN LAILATUL QADAR.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Samson adalah seorang Nabi, bernama asli Samun Ghozi عليه السلام.
Kisah ini berasal dari cerita Nabi Muhammad ﷺ yang menceritakan tentang
seorang Nabi yang hidup di zaman Romawi, yang bernama Sam'un Ghozi عليه السلام.
Beliau عليه السلام adalah Nabi dari kalangan Bani Israil,
yang juga merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno.
Nabi Syam’un al-Ghazi عليه السلام, memiliki beberapa nama;
dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon; sedangkan
dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; lalu
dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”,
sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza, Palestina sekarang).
Nabi Samun Ghozi عليه السلام memiliki mujizat bisa
melunakkan besi dan dapat merobohkan istana.
Cerita tentang Samun عليه السلام ini merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan
turun temurun di jazirah Arab, jauh sebelum Nabi Muhammad ﷺ lahir.
Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali رحمه الله‎, diceritakan bahwa
Rasulullah ﷺ berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Kemudian Rasulullah ﷺ bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi عليه السلام,
Beliau عليه السلام adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Dikisahkan Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام berperang melawan bangsa yang
menentang Ketuhanan Allah ﷻ.
Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un عليه السلام dipergunakan untuk menentang
penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.
Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam'un عليه السلام.
Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para
penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam'un Ghozi,
akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.
Singkat cerita Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام terpedaya oleh isterinya.
Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam'un عليه السلام berkata pada isterinya,
"Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya,
 maka ikatlah aku dengan potongan rambutku."
Akhirnya Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام diikat oleh istrinya saat ia tertidur,
lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau عليه السلام disiksa dengan dibutakan
kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.
Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya,
Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام berdoa kepada Allah ﷻ.
Beliau عليه السلام berdoa dengan dimulai dengan bertaubat,
kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah ﷻ.
Do'a Nabi Sam'un عليه السلام dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya
hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya.
Kemudian nabi bersumpah kepada Allah ﷻ, akan menebus semua dosa-dosanya
dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang
lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas Hidayah dari Allah ﷻ.
Ketika Rasulullah ﷺ selesai menceritakan cerita Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام
yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata :
Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam'un Ghozi عليه السلام.
Kemudian Rasulullah ﷺ, diam sejenak.
Kemudian Malaikat Jibril عليه السلام datang dan mewahyukan kepada Beliau ﷺ,
bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam,
yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.
Itulah lailatul Qadar yang jika kita "mendapatkannya",
maka malam itu lebih baik daripada seribu bulan.
Pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan,
bahwa Rasullah Muhammad ﷺ tesenyum sendiri,
lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya,
"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"
Rasullah ﷺ menjawab,
"Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar.
 Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga.
 Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang,
 yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un."

Sumber :
- Kitab Musyafaqatul Qulub.
- Kitab Qishaashul Anbiyya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar