Kamis, 21 Mei 2020

Cerita Petani yang Solih

Dahulu kala, ada seorang petani miskin  memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah..
Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat mahal. Sayang si petani miskin itu tidak mahu menjualnya. Kawan2nya mentertawakan dan mengejek kerana dia tidak menjual kudanya.
"Rugi kamu tidak jual kuda putih itu"
Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandang nya.
Maka teman-temannya mengejek : "Sungguh malang nasibmu, kalau semalam kamu jual, tentu kamu sudah kaya hari ini.  Sekarang kuda kamu sudah hilang, apa yang kamu dapat? ."
Si petani miskin hanya diam saja, redha dgn takdirNYA.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani yang hilang itu  kembali pulang,  bersama 5 ekor kuda liar lainnya.
Teman-temannya berkata : "Wah..! Untungnya. Rupanya kuda kamu yang hilang membawa keuntungan.."
Si petani  itu tetap  diam saja..
Beberapa hari kemudian, anak kepada si petani ini  melatih kuda-kuda baru mereka. Lalu terjatuh dan kakinya patah.
Teman2nya berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Kerana kuda2 itu anak kamu mu patah kakinya.."
Si petani tetap diam tanpa berbicara..
Seminggu kemudian berlaku peperangan di wilayah itu. Atas perintah raja, semua anak muda dipaksa untuk pergi berperang, kecuali si anak petani tadi kerana patah kaki dan tidak boleh berjalan.
Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Untung kamu kerana anak kamu tidak pergi berperang. Kami mungkin kehilangan anak-anak kami.."
Kali ini petani  berkata :
"Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib kamu untung atau malang. Semuanya adalah suatu rangkaian proses yang belum selesai. Kita tidak tahu takdir ALLAH selanjutnya.Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini"
"Apa yang kelihatan untung hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang malang hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Tetapi yang pasti, ALLAH yang maha mengetahui apa  yang terbaik buat kita"
"Tugas  kita adalah, mengucapkan syukur dalam setiap yang ditakdirkan, sebab itulah yang dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini"
"Jalan  yang dibentangkan ALLAH belum tentu yang tercepat, bukan pula yang termudah.. tapi sudah pasti .....

I'tibar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar