Sabtu, 04 Agustus 2018

Harlah Gus Dur ke 78


HARLAH GUS DUR KE 78
Oleh: A. Izzul Muthok
(Penulis adalah Sekretaris NU Ranting Desa Juwet)


K.H Abdurrahman Wahid atau yang akrab di panggil Gus Dur tokoh NU yang namanya terus dikenang tak lepas dari perjuanganya dalam memanusiakan manusia dan mempertahankan keutuhan NKRI. Menjelang pilpres 2019 yang suhunya mulai memanas, politisasi agama yang tetap ampuh digunakan dalam meraih dukungan suara, serta situasi kehidupan berbangsa yang terpecah-belah, pandangan politik maka pikiran dan gagasan besar Gus Dur tentang humanisme perlu untuk terus di kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kondisi bangsa saat ini terpecah-belah karena faktor SARA, banyaknya  sikap intoleransi dalam beragama, kebhinekaan yang mulai terusik, NKRI yang terancam karena radikalisasi paham keagamaan serta saling fitnah dan hujat karena perbedaan pandangan menjadikan sosok Gus Dur dirindukan bangsa kita saat ini.
NKRI harga mati yang sekarang jadi trend, menjadi pembakar semangat saat acara-acara pelatihan,  Gus Dur lah yang memperkenalkan ketika diawal reformasi banyak tokoh-tokoh yang menggagas negara federal. Gagasan gus dur tentang 'Ummatan Wasatan" atau umat pertengahan atau ummat yang moderat dalam konteks milenial adalah termasuk ajaran Gus Dur. Bahkan ketika konsep Islam Nusantara menjadi hujatan kelompok sumbu pendek, gagasan Gus Dur tetaplah kontekstual dalam kondisi berbangsa saat ini. Padahal  keberpihakan Gus Dur pada kaum yang terpinggirkan, kaum minoritas yang tertindas, soal toleransi beragama dan pribumisasi Islam yang dalam konteks sekarang disebut Islam Nusantara oleh warga nahdliyin adalah wujud dalam membumikan Islam rohmatal lil alamin.
Sebagai penerus perjuangan Gus Dur, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai pengurus NU walaupun itu ditingkatan ranting seperti memperkuat medan organisasi NU dengan cara mensemestakan kegiatan-kegiatan  keagamaan, sosial, serta kajian-kajian kebangsaaan dan ke NU an sehingga ada semangat dalam menguatkan medan organisasi dan kaderisasi NU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar